Ada banyak kejatuhan dan strata kekecewaan. Yang manapun menimpa kita, ingat saja: alangkah beruntungnya kita masih hidup. Betapa beruntungnya kita masih punya kesempatan mengayunkan kaki, meski jalan yang kita jejak penuh onak duri.
Kita hanya perlu berhenti sejenak. Memikirkan banyak hal-hal berarti yang masih kita nikmati. Mensyukuri kesempatan yang masih bisa direngkuhi.
Kadang memang sangat menekan. Sangat menyakitkan. Beban itu, yang yang memojokan kita ke sudut tak disangka dan tak kita harapkan. Tapi tak semestinya semua itu membutakan mata hati. Akan hidup dan peluang lain yang masih ada.
Bisa juga kita melihatnya dari kaca mata berbeda. Kesulitan-kesulitan kita itu. Anggap itu menjadi kesempatan. Untuk mengukuhkan pijakan atau mencari celah lain.
Bila itu bisa dilakukan dan kita mampu mengarungi tantangan baru dengan semangat dan gagah berani, maka semua bisa mejanjikan akhir berbeda. Akhir yang lebih baik.(*)
08 Desember 2012
Menononton Young Blood
badan melayang
wajah bermandi darah
sebelum jatuh menimpa kanvas
jutaan adegan berloncatan:
Ayah yang tak pernah kembali
Meniggalkan senyum sebelum prgi
Ibu yang luluh disiksa kepenatan dan duka
Kakak yang putus asa menapaki jalan papa
Sahabat2 yang membawa ego masing2
Hidup ini singkat
Tapi penuh warna
Tak sadar senyum merekah
Saat badan menyentuh kanvas
Dan kesadaran sirna
Kehormatan telah ditegakan
Ketakutan telah ditaklukan
Maut ini tidaklah begitu buruk(*)
wajah bermandi darah
sebelum jatuh menimpa kanvas
jutaan adegan berloncatan:
Ayah yang tak pernah kembali
Meniggalkan senyum sebelum prgi
Ibu yang luluh disiksa kepenatan dan duka
Kakak yang putus asa menapaki jalan papa
Sahabat2 yang membawa ego masing2
Hidup ini singkat
Tapi penuh warna
Tak sadar senyum merekah
Saat badan menyentuh kanvas
Dan kesadaran sirna
Kehormatan telah ditegakan
Ketakutan telah ditaklukan
Maut ini tidaklah begitu buruk(*)
Langganan:
Komentar (Atom)