01 Januari 2010

Kau Sang Asa Yang Berkepingan

kau mungkin bermimpi jadi bidadari
disanjung puji setiap hari
padahal aku hanya lelaki
egois yang terus menghitung
ruas-ruas kekecewaan
yang silih berganti mendatangi
maka aku pun terdiam
mulut kelu
mata sayu
dan kau
dari sudut kamar
menatap penuh sesal
dan aih,
apakah itu yang berkecemuk di kepalamu?
angan-angan yang berkhianat
atau
asa yang berkepingan(*)

Nisan Hati

aku harus bersiap
mencari nisan
untuk menguburkan hatiku
yang kian beku:
tiada harap, tak ada lagi kecewa

di tahun baru aku pun
akan menjelma mayat
berjalan tanpa api
tanpa persaaan
hanya melangkah
menuju titik akhir
yang kian keras
terendus aromanya(*)