kemarau memanggang jalan
gerimis tangis dalam hati
kemarau dalam hati
cinta meranggas
dibadai kekecewaan
kita pun serasa asing
bersua selalu melempar pandang
terbayang kehilangan itu:
kita tiba di ujung jalan
meringkesi kenangan
ke dalam koper
berangkat menuju ego
masing-masing
diantara sepasang mata bening
yang siap meledak dalam
tangis kehilangan(*)
06 April 2010
Bila Itu Terjadi
di ujung jalan
mata basah
langkah kita
akhirnya terpisahkan
kau dengan inginmu
aku dengan kecewaku
dua pasang mata
menatap penuh tanya
seperti ragu
pada masa depan mereka(*)
mata basah
langkah kita
akhirnya terpisahkan
kau dengan inginmu
aku dengan kecewaku
dua pasang mata
menatap penuh tanya
seperti ragu
pada masa depan mereka(*)
Keajaiban usai sudah
usah lagi percaya keajaiban
yang mudah, yang menjanjikan
pasti hanya kebohongan
yang dibalut janji manis
langkah sudah panjang
memutar menyusuri onak kerikil
sudah yakin kini
yang kita terima
hanya buah dari yang kita usahakan
menanti keajaiban
hanya membuat kita
terninabobo oleh
harapan hampa
lebih baik bangun
langkahi jalan di depan
nikmati saja
meski penuh semak belukar(*)
yang mudah, yang menjanjikan
pasti hanya kebohongan
yang dibalut janji manis
langkah sudah panjang
memutar menyusuri onak kerikil
sudah yakin kini
yang kita terima
hanya buah dari yang kita usahakan
menanti keajaiban
hanya membuat kita
terninabobo oleh
harapan hampa
lebih baik bangun
langkahi jalan di depan
nikmati saja
meski penuh semak belukar(*)
Langganan:
Komentar (Atom)