ini hanyalah malam yang sama
kau mengelusku, memberi isyarat
lalu kita bercinta:
penuh keringat, tanpa sepatah kata
apakah cinta kita sudah
begitu saling memahami
hingga tak perlu
lagi segala kata-kata?
ataukah kita tengah berpacu
menuju kesunyian
yang hampa?
malam nanti kau mungkin datang lagi
ke kamarku
mengelus ini dan itu
meminta
aku mungkin akan coba
berkata-kata
mengucap sepatah dua puji dan rayu
agar cinta kita
tak mati kesepian(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar