22 Maret 2010

Ujung Berbelukar

serupa berjalan dengan mobil butut
bermandi keringat, berurai serapah
harihari kita menjelma ironi
berkubang di genang nikmat
tapi hanya bisa merutuki
gerimis kecil peengganggu hari
padahal belum jauh jarak:
baru lima enam langkah saja
tapi kini seperti di ujung jalan
bersua belukar onak
kemanapun melangkah
hanya cubitan duri dan
tusuk kekecewaan mengganggu hati
setiap hari tak hentihenti
kau kadang terlihat tersiksa
kadang terlihat nyaman
kerap pula tak peduli
sedang aku kian tenggelam
dalam: kekecewaaan sudah setinggi hidung
kita mungkin butuh penyelamat
dengan segera(*)

Tidak ada komentar: