AKU letih menapaki takdirku
menyusuri tepian cahaya gemerlap
seraya menindas rasa tak puas
dan menenggelamkan rasa lelah
agar bisa mengecap setitik
sentosa dan merdu bujuk rayumu
aku bosan meniti
menit demi menit yang
seperti diulang-ulang
hidup yang hanya berputar
laksana tik-tok jarum jam
tanpa kelokan tanpa kejutan
aku adalah beribu
hasrat dan lamunan yang
bergulat seharian dan semalaman
bercakap-cakap dalam benak
saat kaki melangkah menunaikan
kerja yang kian menekan pundak
aku adalah debu
di pinggiran belantara cahaya gempita
hati bercucur pilu
setiap waktu merindukan
damai masa lalu
dan hasrat yang berhamburan
bersama waktu yang terus beranjak(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar