aku merasa kecil
tanpa daya
ketika melihatmu mengkerut
dihantam batuk bertubi-tubi
tubuhmu memerah
nafas begitu susah
ah, kaka
entah mengapa takdirmu begini
segala kekurangan
segala kelemahan
seorang khusus buatmu
lalu aku merasa berdosa
sebagai ayah tak bisa
jadi pelindung paripurna
tapi mungkin Tuhan
sudah memilih jalanmu
mengajarku untuk sabar
dan mengenyahkan sombong
karena saat melihat deritamu
aku sungguh tak berdaya
dan hanya bisa
menyandarkan harap kepada-Nya.(*)
28 Juli 2009
26 Juli 2009
Sudahlah
sebuah dering
lalu kabar yang itu lagi
dada sesak serasa kehabisan nafas
hingga kapan semuanya?
padahal ia sudah tak berdaya
tinggal kulit pembalut tulang
haruskah terus disiksa
oleh ulah putra berego gunung
ah, sudahi saja
akhiri segalanya
Tuhan, tolonglah!(*)
lalu kabar yang itu lagi
dada sesak serasa kehabisan nafas
hingga kapan semuanya?
padahal ia sudah tak berdaya
tinggal kulit pembalut tulang
haruskah terus disiksa
oleh ulah putra berego gunung
ah, sudahi saja
akhiri segalanya
Tuhan, tolonglah!(*)
Mencari Kenangan
ingin kupetik bulir kenangan
dari butir pasir
dan lidah ombak
seperti pagi hari
saat ceria menyambut
embun berkilauan di ujung daun
karena itu kakiku melangkah
ke selatan
menyusuri kelok demi kelok
bibir laut
tapi tak kusua kenangan
hanya desah angin
dan gemuruh gelombang
serta matahari yang timbul tenggelam
mungkin karena aku
belum juga menemukanmu
belahan hatiku(*)
dari butir pasir
dan lidah ombak
seperti pagi hari
saat ceria menyambut
embun berkilauan di ujung daun
karena itu kakiku melangkah
ke selatan
menyusuri kelok demi kelok
bibir laut
tapi tak kusua kenangan
hanya desah angin
dan gemuruh gelombang
serta matahari yang timbul tenggelam
mungkin karena aku
belum juga menemukanmu
belahan hatiku(*)
22 Juli 2009
Kenangan Sesat
hujan mencegat
di tengah jalan
kaburkan pandangan
buatku sesat
terseret kenangan liar
masa lalu penuh banjir dosa(*)
di tengah jalan
kaburkan pandangan
buatku sesat
terseret kenangan liar
masa lalu penuh banjir dosa(*)
Hujan Malam
hujan mendadak tumpah
mebanjiri dada
dengan degupdegup
resah tanpa sebab
tentakel silih berganti
menusuki:
ngeri
khawatir
tak tenang
kilat dan guntur bersusulan
jerit bocah ketakutan
betina menyusup di dada
mencari kehangatan
resah pun berganti keringat
ah, ini malam yang beda(*)
mebanjiri dada
dengan degupdegup
resah tanpa sebab
tentakel silih berganti
menusuki:
ngeri
khawatir
tak tenang
kilat dan guntur bersusulan
jerit bocah ketakutan
betina menyusup di dada
mencari kehangatan
resah pun berganti keringat
ah, ini malam yang beda(*)
21 Juli 2009
Lupa
kuingin menjadi batu
kukuh menyandang gores ingatan
sementara kini
hanya gunungan pasir
di tengah gurun
tandas tanpa bekas
dihempas badai gila
hingga masa lalu menjadi gelap
kemarin bahkan samar-samar
kenangan begitu gegas
menghilang
menjadikanku
tanpa sejarah
tanpa kebijakan(*)
kukuh menyandang gores ingatan
sementara kini
hanya gunungan pasir
di tengah gurun
tandas tanpa bekas
dihempas badai gila
hingga masa lalu menjadi gelap
kemarin bahkan samar-samar
kenangan begitu gegas
menghilang
menjadikanku
tanpa sejarah
tanpa kebijakan(*)
20 Juli 2009
Menjadi Asing
hari kita kini lain
penuh kabut:
resah, gundah,
dan sederet kekecewaan
lalu rindu pun luput
hanyut bersama waktu
jatuh entah dimana
kini kita pun asing
saling menghindari pandangan
tiap berpapasan
di dapur, tengah rumah,
dan pintu kamar(*)
penuh kabut:
resah, gundah,
dan sederet kekecewaan
lalu rindu pun luput
hanyut bersama waktu
jatuh entah dimana
kini kita pun asing
saling menghindari pandangan
tiap berpapasan
di dapur, tengah rumah,
dan pintu kamar(*)
Langganan:
Komentar (Atom)