22 Juli 2009

Hujan Malam

hujan mendadak tumpah
mebanjiri dada
dengan degupdegup
resah tanpa sebab
tentakel silih berganti
menusuki:
ngeri
khawatir
tak tenang
kilat dan guntur bersusulan
jerit bocah ketakutan
betina menyusup di dada
mencari kehangatan
resah pun berganti keringat
ah, ini malam yang beda(*)

Tidak ada komentar: