17 September 2011

Colombina

Cataleya. Bunga yang indah. Bunga kecil yang indah. Tapi juga berduri. Beracun.
Racun itu bersemi dari dalam hatinya. Diawali pembunuhan orang tuanya oleh kartel Kolombia. Ia lari dan berhasil sampai ke Amerika.
Racun dihatinya ia sirami dengan tekad. "Aku ingin jadi pembunuh," katanya pada kerbatnya di Amerika.
Maka jadilah ia bunga yang cantik. Duri dan racunya merenggut musuh-musuhnya. Tanpa ampun, tanpa jejak.
Film yang bisa membawa kita dengan lancar melangkah hingga akhir. Tapi setelah usai kita bisa segera melupakannya. Seperti film dar der dor Hollywood lainnya, isinya dangkal. Tak ada kerumitan hidup, tak ada kedalaman lapis-lapis perasaan.
Tapi bisa saja di dalamnya ada sesuatu untuk direnungkan. Tentang pilihan. Tentang kesungguhan hati. Tentang uniknya hubungan asmara kota besar --begitu fisik, begitu tak mendalam. Tentang kita yang mudah terbuai film seperti ini.(*)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar: