SALJU putih tanpa batas
kesepian sempurna
nan menggigilkan
maut terasa dekat
mendengus dengus
di muka kulit
kau coba lari
hanya tersua
lolong serigala
di mana mana
lari dari petaka
terjerumus pada derita
tak berujung
kematian yang pernah kau tantang
kian dekat mendatangi
memaerkan seringai ganas
dan liur darah
tapi kau coba jua
melawan dengan sisa
sisa tenaga tak seberapa
hingga bumi memerah darah
28 April 2012
26 April 2012
Prince Audah (dari Black Gold)
PADA debu yang diterbangkan angin
pada derap kuda yang menggetarkan pasir gurun
kau temukan arah hidup
sepagina demi sepagina
seperti buku yang menemani
dan mengiring usiamu beranjak
dengan pengtahuan dan kebijakan
di medan tempur tanpa ujung
di lembah-lembah
tempat maut begitu murah hati
sisi kerasmu berkuasa
membunuhi sisi lemah dan takutmu
engkau lalu sadar akan anugrahmu
tangan yang bisa menggerakan
omongan yang bisa mengarahkan
pandangan yang bisa mematikan
lalu kau tetapkan hatimu
berikan hidupmu
curahkan hasratmu
untuk menjembatani
masa lalu dan masa kini
dan semua lantas berpihak padamu:
kesempatan
kemenangan
juga ujung bahagia
di sanalah kau kini
di taman oase
mencium jabang bayi di rahim istrimu
seraya memimpikan
masa depan sentosa
gurun penuh pepohonan
lampu dan kemuliaan(*)
pada derap kuda yang menggetarkan pasir gurun
kau temukan arah hidup
sepagina demi sepagina
seperti buku yang menemani
dan mengiring usiamu beranjak
dengan pengtahuan dan kebijakan
di medan tempur tanpa ujung
di lembah-lembah
tempat maut begitu murah hati
sisi kerasmu berkuasa
membunuhi sisi lemah dan takutmu
engkau lalu sadar akan anugrahmu
tangan yang bisa menggerakan
omongan yang bisa mengarahkan
pandangan yang bisa mematikan
lalu kau tetapkan hatimu
berikan hidupmu
curahkan hasratmu
untuk menjembatani
masa lalu dan masa kini
dan semua lantas berpihak padamu:
kesempatan
kemenangan
juga ujung bahagia
di sanalah kau kini
di taman oase
mencium jabang bayi di rahim istrimu
seraya memimpikan
masa depan sentosa
gurun penuh pepohonan
lampu dan kemuliaan(*)
Black Gold
Hidup di hadapanmu
hanya terdiri dua kutub:
memegang prinsip atau menghamba harta
Lalu engkau terjebak di tengah tengah
tanpa pemahaman atau gairah
Gurun tak berbatas
sumur minyak tanpa dasar
di lembah ini
keserakahan tak berbatas
di lembah lain
manusia rela mati demi prinsip
engkau lantast terjebak
dalam perang yang memunculkan sisi lelakimu
engkau mengokang bedil
di tengah derap unta
seraya mengenang
wajah jelita berkulit beludru
di tengah lembah
yang hendak kau musnahkan
gurun yang perawan
hati yang rawan
hidup yang tawar

hanya terdiri dua kutub:
memegang prinsip atau menghamba harta
Lalu engkau terjebak di tengah tengah
tanpa pemahaman atau gairah
Gurun tak berbatas
sumur minyak tanpa dasar
di lembah ini
keserakahan tak berbatas
di lembah lain
manusia rela mati demi prinsip
engkau lantast terjebak
dalam perang yang memunculkan sisi lelakimu
engkau mengokang bedil
di tengah derap unta
seraya mengenang
wajah jelita berkulit beludru
di tengah lembah
yang hendak kau musnahkan
gurun yang perawan
hati yang rawan
hidup yang tawar
25 April 2012
Satengahing Jalan
NGAJETEN
di satengahing jalan
rempan nitenan sorangeun
kuciwa ngareret tapak tukangeun
sarebu ketak
saratus kabungah
sajuta kanalangsa
nganteurkeun ka dieu
katitik ieu:
pagalona kahanjakal jeung hamham
pacampurna tunggara jeung kahayang
hamo tinekanan
naon du diteangan?
naon du didagoan?
kuduna jadi spon
nu nyerep sagala
saripati hirup
ceurik satarikna
seuri satakerna
tembang sapuasna
nyatu saseubeuhna
tapi naha aya hamham
aya kemelang
aya kasieun
aya kosong
nyiwitan hate
di satengahing jalan
milangan huis
beuki ngandelan
nitenan sesa
harepan maruragan(*)
di satengahing jalan
rempan nitenan sorangeun
kuciwa ngareret tapak tukangeun
sarebu ketak
saratus kabungah
sajuta kanalangsa
nganteurkeun ka dieu
katitik ieu:
pagalona kahanjakal jeung hamham
pacampurna tunggara jeung kahayang
hamo tinekanan
naon du diteangan?
naon du didagoan?
kuduna jadi spon
nu nyerep sagala
saripati hirup
ceurik satarikna
seuri satakerna
tembang sapuasna
nyatu saseubeuhna
tapi naha aya hamham
aya kemelang
aya kasieun
aya kosong
nyiwitan hate
di satengahing jalan
milangan huis
beuki ngandelan
nitenan sesa
harepan maruragan(*)
24 April 2012
diri
bleg budah laut
angkleung angkleungan
kasurung lambak
hate teu merenah
marojengjang
diolo kahayang
ujal ajol
diri teu daek
bumetah(*)
angkleung angkleungan
kasurung lambak
hate teu merenah
marojengjang
diolo kahayang
ujal ajol
diri teu daek
bumetah(*)
21 April 2012
Episode Clare de Luna (without trace)
Kemarahan kecil
Menjelma bencana
berujung duka
Mata kecil tanpa dosa
Berubah penuh luka
Nanar menatap
Tangan kecil
Pembawa bencana:
Maut buat belahan jiwa
Lalu hati berkarat
Oleh luka
Sesal
Dan rasa tak mengerti
Jiwa tercemar
Nalar terenggut
Engkau pun melayang
Dalam dunia tanpa akal sehat
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Menjelma bencana
berujung duka
Mata kecil tanpa dosa
Berubah penuh luka
Nanar menatap
Tangan kecil
Pembawa bencana:
Maut buat belahan jiwa
Lalu hati berkarat
Oleh luka
Sesal
Dan rasa tak mengerti
Jiwa tercemar
Nalar terenggut
Engkau pun melayang
Dalam dunia tanpa akal sehat
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
18 April 2012
Dahlan
Karena kami bosan
Melihat badut badut
Omong dusta
Seraya tertawa
Bahagia
Karena kami lelah
Menunggu janji
Janji manis
Tanpa bukti
Karena kami muak
Menonton mereka
Menumpuk harta
Dengan mencuri uang rakyat
Karena kami frustasi
Melihat wajah ini negeri
Kian pasi
Tanpa hati
Karena kami rindu
Penuntun yang punya nurani
Pemimpin yang tak terbelenggu
Kepentingan picik dan
birokrasi yang bertele-tele
Maka kami membuak pintu buatmu
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Melihat badut badut
Omong dusta
Seraya tertawa
Bahagia
Karena kami lelah
Menunggu janji
Janji manis
Tanpa bukti
Karena kami muak
Menonton mereka
Menumpuk harta
Dengan mencuri uang rakyat
Karena kami frustasi
Melihat wajah ini negeri
Kian pasi
Tanpa hati
Karena kami rindu
Penuntun yang punya nurani
Pemimpin yang tak terbelenggu
Kepentingan picik dan
birokrasi yang bertele-tele
Maka kami membuak pintu buatmu
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
17 April 2012
Larry Crowne
kejatuhan bukanlah akhir
mungkin hanya pengingat
agar kita bangkit
dan melangkah
dalam ritme berbeda
seperti dirimu
saat kelimpungan kehilangan kursi
kau biarkan hatimu terbuka
menyerap segala bisikan
membunuh semua rasa enggan
melangkah meninggalkan masa lalu
seraya memeluk kerendahan hati
dan kau temukan
keasikan baru
tantangan baru
harapan baru
tragedimu
berujung
senyuman.(*)
mungkin hanya pengingat
agar kita bangkit
dan melangkah
dalam ritme berbeda
seperti dirimu
saat kelimpungan kehilangan kursi
kau biarkan hatimu terbuka
menyerap segala bisikan
membunuh semua rasa enggan
melangkah meninggalkan masa lalu
seraya memeluk kerendahan hati
dan kau temukan
keasikan baru
tantangan baru
harapan baru
tragedimu
berujung
senyuman.(*)
14 April 2012
Buat Anwar (without trace)
Hidupmu adalah perjuangan melelahkan
bekerja dua kali lebih keras
Hanya untuk menyamai mereka
Perasaanmu adalah paranoia
Semua mata menatap curiga
karena asalmu dan perbuatan orang sebelummu
Kau berjalan tersuruk
memanggul dosa turunan
Katamu adalah darah dan bom
Terdengar di telinga mereka
Kemampuan dan dedikasimu
Tak pernah bisa mengantarmu
Ke posisi yang jadi hakmu
Kau cinta tanah impian ini
Yang hanya memberimu
Rasa sakit hati
Frustasi
Dan maut.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
bekerja dua kali lebih keras
Hanya untuk menyamai mereka
Perasaanmu adalah paranoia
Semua mata menatap curiga
karena asalmu dan perbuatan orang sebelummu
Kau berjalan tersuruk
memanggul dosa turunan
Katamu adalah darah dan bom
Terdengar di telinga mereka
Kemampuan dan dedikasimu
Tak pernah bisa mengantarmu
Ke posisi yang jadi hakmu
Kau cinta tanah impian ini
Yang hanya memberimu
Rasa sakit hati
Frustasi
Dan maut.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Penegak Keadilan
Hari hari panjang
Malam tanpa akhir
Takanan
Tantangan
Teka teki
Ini hanya tugas
Pekerjaan
Yang memangsa
Hidup kita
Mengunyah ngunyah
Keseharian
Hingga hilang rasa
Tiap hari selalu beda
kasus baru
misteri lain lagi
Memakanmu bulat bulat
Waktumu
Pikiranmu
Nuranimu
Belaskasihmu
Di ujung hari
Kadang ada kepuasan
Karena kebinatangan
Telah dikerangkengkan
Kebusukan telah tersucikan
Pembunuhan telah dipecahkan
Kita merayakan di pojok bar
Dengan wangi alkohol
Dan obrolan jorok
Lalu kita terlelap gelisah
Dengan hari panjang
Menunggu saat mata terbuka
Dan inilah kita
Penegak keadilan
Atau zombi
Tanpa harapan?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Malam tanpa akhir
Takanan
Tantangan
Teka teki
Ini hanya tugas
Pekerjaan
Yang memangsa
Hidup kita
Mengunyah ngunyah
Keseharian
Hingga hilang rasa
Tiap hari selalu beda
kasus baru
misteri lain lagi
Memakanmu bulat bulat
Waktumu
Pikiranmu
Nuranimu
Belaskasihmu
Di ujung hari
Kadang ada kepuasan
Karena kebinatangan
Telah dikerangkengkan
Kebusukan telah tersucikan
Pembunuhan telah dipecahkan
Kita merayakan di pojok bar
Dengan wangi alkohol
Dan obrolan jorok
Lalu kita terlelap gelisah
Dengan hari panjang
Menunggu saat mata terbuka
Dan inilah kita
Penegak keadilan
Atau zombi
Tanpa harapan?
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
12 April 2012
Bauer (dari 24)
KAU kabarkan surga
mulai bertumbuh di rahimmu
kau sebut ini
kesempatan kedua bagi cinta
"Aku sangat bahagia. Bagaimana denganmu?"
aku? tentu bahagia, sayang
meski kabar tiba di saat langkah terarah
menujujanji dengan elmaut
kesempatan kedua kita
mungkin hanya bisa
kubayangkan
seraya meregang nyawa
tapi aku akan tersenyum
membayangkan benih kasih
di perutmu(*)
mulai bertumbuh di rahimmu
kau sebut ini
kesempatan kedua bagi cinta
"Aku sangat bahagia. Bagaimana denganmu?"
aku? tentu bahagia, sayang
meski kabar tiba di saat langkah terarah
menujujanji dengan elmaut
kesempatan kedua kita
mungkin hanya bisa
kubayangkan
seraya meregang nyawa
tapi aku akan tersenyum
membayangkan benih kasih
di perutmu(*)
24
Bayang masa lalu
berjinjit
merebut bahagia
seinci demi seinci
bayangan darah
bayangan luka
bayang amarah
pintu pintu kenyataan
terkuak
kebenaran mengintip
embuskan napas beruap maut
dingin
menggigilkan tulang
membekukan darah
membutakan
melumpuhkan
tangan menggapai gapai
napas tercekat
tiada daya
menatap ruh ruh terkasih
direnggut sang angkara
berjinjit
merebut bahagia
seinci demi seinci
bayangan darah
bayangan luka
bayang amarah
pintu pintu kenyataan
terkuak
kebenaran mengintip
embuskan napas beruap maut
dingin
menggigilkan tulang
membekukan darah
membutakan
melumpuhkan
tangan menggapai gapai
napas tercekat
tiada daya
menatap ruh ruh terkasih
direnggut sang angkara
Homeland
Kembali dari neraka
hanya untuk bertemu
percik percik kecil kecewa
: ini hanya neraka kedua
di tengah siksa dulu kau
bertahan karena mimpimu
tentang istri
dan putra-putri nan manis
kembali ke rumah
hanya tersua
asing dan penyesalan
juga kemanusiaan
yang meranggas mati
hanya untuk bertemu
percik percik kecil kecewa
: ini hanya neraka kedua
di tengah siksa dulu kau
bertahan karena mimpimu
tentang istri
dan putra-putri nan manis
kembali ke rumah
hanya tersua
asing dan penyesalan
juga kemanusiaan
yang meranggas mati
10 April 2012
Di Warung
Tik tak tik tak
Teringat sepurnama lalu
Di tempat ini
Dipagut masgul
Serupa itu juga kini
hati meriang
Dicubiti resah
Tak bisa ceria
di tengah Tawa lepas
pengujung warung
Teringat suram
Yang menyelimuti
Buah hati
Ada ketakutan soal
Masa depannya
Soal kesempurnaannya
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Teringat sepurnama lalu
Di tempat ini
Dipagut masgul
Serupa itu juga kini
hati meriang
Dicubiti resah
Tak bisa ceria
di tengah Tawa lepas
pengujung warung
Teringat suram
Yang menyelimuti
Buah hati
Ada ketakutan soal
Masa depannya
Soal kesempurnaannya
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Langganan:
Komentar (Atom)