tersesat aku
di padang pasir
haus, haus, haus
tak berkesudahan
padahal sudah kucaplok tanah
kumakan motor
kulahap televisi
kutelan mesin cuci
haus, haus, tetap saja haus
tak puas puas
tiap kulihat tetangga
menenteng barang baru
terbersit rasa ingin yang hebat
haus menggelegak
kucari akal
kuterjang aral
kutak peduli
meski harus korupsi
asal terhilang
haus ini(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar