31 Mei 2009

Hari yang Klise

akan kusebut hari ini: klise
berisi cemberut, rengekan, dan tangisan
sudah sangat akrab dan bisa kuduga
tapi akibatnya
tetap sama: pudar semangat
ah, kau itu...
mungkin harus kuhadiahi cermian raksasa
biar leluasa berkaca dan melihat sekeliling
ada yang lebih diguris sepi: tak menangis
ada yang lebih ditekan beban: tetap tertawa
ada yang lebih ditusuki duri: tetap teguh hati
terus kucari pangkal sebabnya
dalam kebunmu kulihat batang-batang yang tumbuh
lebih baik dan memberi sinar sejuk
dalam aliran sungaimu kulihat
contoh sempurna dari seorang yang bersahaja
apakah urutan yang telah membuatmu begitu:
karena terlahir terakhir lantas jadi berbeda?
aku tak habis bertanya, tak juga bersua jawab
dan esok mungkin aku akan kembali menggeleng dan berucap: ah, klise(*)

Tidak ada komentar: