03 Mei 2009

Mahligai Kita

berapa langkah lagi
kesunyian akan menemani

kita berpapasan
dingin menghembis pori-pori
kita berpandangan
bara kekecewaan berlatikan

inikah mahligai impian?

saat ini kita mestinya duduk bersisian
di teras menatap tetes hujan
atau jerit riang dua bidadari
berloncatan-berlarian di sempitnya gang
sambil berbincang
rencana-rencana memoles mahligai
keemasan

tapi, lihatlah pohon di taman kita
dikerdilkan amarah dan kecewa
juga ketidakpuasan yang tak berujung

lalu, kemana kita nantinya?
mengapa pula kucium aroma cemas
dari ujung jalan
dan kudengar sayup
tangis kasihan bidadari kecil kita(*)

Tidak ada komentar: