13 Mei 2009

Sendu Hampir Pilu

rasa itu terus datang dan pergi
sendu yang hampir pilu
sempat kupikir aku telah selamat
sukses mengantarnya pergi
hingga pintu pagar
tapi sore tadi ia kembali
mengetuk-ngetuk jendela hati
ah, jalan ini terasa kian menyiksa
penuh kerikil melukai kaki
penuh onak menusuki hati
kau mungkin salahkanku
karna telah menjelma es
mengembun menjadi awan
yang menghalangi hangat mentari
tapi, aku hanyalah si lemah
tanpa daya mengusir kecewa
yang terus datang tanpa alasan jelas
hari ini karena hal sepele
esok entah karena apa lagi
padahal rasa itu jadi pisau
mencukil-cukil rapuh tiang
penyangga mahligai kita(*)

Tidak ada komentar: