pernahkah ada cinta?
tanya itu menyapa
saat aku di pelana motor
diayun ambing jalanan berlubang
ah, jalanan tak terawat ini
tidakkah mirip mahligai kita?
berlobang di sana-sini
kurang urus, kurang jaga
aku pastilah sumbernya
cenderung menggampangkan segala
karena sudah terikat
tak lagi trasa perlu melakukan
ritual-ritual cinta
kupikir perhatian kini hanya buat
buah hati saja
nyatanya kamu tersiksa
merasa sesat tak tentu arah
kerap nanap menatap
bertanya-tanya: masihkah ada cinta?
hubungan kita tak lagi sederhana
mundur jelas bukan pilihan meskipun terasa sangat masuk akal
karena, bukankah ada dua mahluk kecil yang
harus jadi perhatian?
bersama juga terasa tak nyaman
bila hanya begini dan begitu saja
hari ini kita mengayun langkah besama
dalam gamang, dan agak hilang arah
kita menunggu: berharap ada cahaya ilham
menerpa dan menyuburkan kembali
pohon cinta yang meranggas(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar