Ketakutan adalah sumber kegagalan. Untuk menjadi penulis (yang berhasil), seharusnya terlebih dahulu mampu menghilangkan ketakutan itu.
Kebanyakan pemula pasti tak akan bisa lepas dari rasa takut itu. Takut tulisan kita tak cukup baik, takut dikritik orang, takut salah, khawatir mengecewakan, takut menurunkan kredibilitas kita. Dan masih banyak takut lainnya.
Bila kita ikuti rasa takut itu, maka mungkin kita tak akan pernah berani memulai. Bahkan ketika ide sudah kita raih, kita masih akan terus dibebani kekhawatiran: jangan-jangan temanya tak cukup kuat, jangan-jangan orang sudah pernah mengembangkannya dengan lebih baik, dan seribu janga-jangan lainnya.
Untuk menjadi penulis awalnya harus jadi pemberani dulu. Berani memulai, berani dicela, berani gagal, berani turun pamor, berani deh pokoknya. Dijamin bila keberanian itu sudah ada kita bisa jadi penulis. Atau setidaknya bisa menghasilkan karya sekecil apapun.
Soal kualitas kepenulisan kita memang akan butuh modal lainnya. Tak cukup hanya keberanian. Nantinya kita perlu bakat, kedalaman berpikir, orsinilitas, penguasaan bahasa, dan masih banyak lainnya.
Tapi bila belum-belum kitas sudah beripikir soal ini, maka artinya kita hanya akan kembali terjebak pada ketakukan. Lebih baik, untuk memulai, lupakan itu semua. Mulai saja saat ini juga. Rampungkan lalu lihat kembali hasilnya setelah jadi. Toh Soal kualitas yang berikutnya itu bisa kita kembangkan sambil berjalan.
Ayo, berani deh.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar