senandung serak basah keabadian
menggapai gapai
menarikku
kepadamu
kepada bayangmu:
mata kejora
wajah purnama
senyum nan embun
ah kenangan itu
tetap membuatku silap
mengartikannya
seperti cinta
atau kagum belaka
selintas saja
dan akhirnya dikuburkan
saat kau teguh
meneruskan takdirmu
bersama pangeranmu(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar