berbusana kesempurnaan
berlenggok di catwalk dunia
mulut dan matamu
merekahkan senyum
mecerahkan hati dunia
hatimu, hanya kamu yang tahu:
berpintal perih dan luka masa lalu
korban tradisi bodoh tanpa logika
kau beruntung bisa selamat
karena dua adikmu
berkubang darah meregang nyawa
usai menjalani "sunat" celaka itu
kau lebih beruntung bisa
sampai ke puncak dunia
karena di mogadishu
banyak kaummu yang
masih terjerat labirin setan
tapi hatimu luka
karena itu
kau memilih bicara
mengguar perih masa lalu
di depan dunia
tak peduli itu akan jadi noda
yang meredupkan sempurnamu
karena kau tahu
hatimu tak akan tenang
bila tradisi celaka
terus dibiarkan
memakan korban(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar