Mematri tapak kaki, menyimpan percik pikiran.
Kita selalu alfa Menjadikan saat ini sebagai antara Jembatan menuju esok yang Semoga lebih sentosa Lalu kita bunuh waktu Dengan halhal remeh tak berarti Padahal esok belum tentu tiba Yang kita miliki hanya saat ini Mengapa hanya disiasia(*)
Posting Komentar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar