Minggu kembali berlalu. Apa yang sudah dilakukan? Sama saja. Hanya mengulang bait-bait yang itu-itu juga.
Seorang motivator mungkin akan berkata: saatnya berubah. Tapi apanya yang diubah. Segala gerak baru dibebani risau dan malas. Hasrat liar pun hanya bergejolak dalam hati.
Kalau melihat ke belakang, mungkin akan kecewa. Ibarat memandang lukisan dengan sapuan kurang tegas. Penuh keraguan, banyak penghindaran. Tahu apa yang kurang, tapi tetap tak paham memperbaikinya.
Teringat coretan puisi selulus kuliah dulu. Tentang bintang di langit dan ketertinggalan. Kini rasanya mulai mewujud semua. Menusukkan meriang ke sekujur badan.
Kadang muncul kilasan pikiran. Langkah sudah di ujung. Cukup terus bergerak dengan ritme sekarang. Tapi ada pula kesadaran soal perlunya memegang idealisme. Berikhtiar dengan asumsi hidup masih seribu tahun lagi.
Hari terus berganti. Pergulatan ingin, kecewa, ragu, dan harap tak juga usai. Dan waktu beranjak tanpa banyak menorehkan jejak.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar