seperti wajah air
kau
tenang belaka
diam semata
kutak lagi paham isi benakmu
masihkah ada gelora gelombang itu
atau semua tlah terbunuh risaumu
ah, kau terlalu lemah
terus menunduk diinjak dunia
kumau kau berontak
sesekali berteriak
tapi, aku berbeda, katamu
kau tak sadar
ringkihmu tlah membunuhku
dan rasa kita itu(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar