20 Januari 2009

Pengemis

kembali dia
wanita rudin papa
menyapa di pagar mesjid
menadahkan tangan menghiba-hiba
di gendongannya bocah kecil menatap layu

kupasang wajah datar
bergegas pergi
sambil mencaci dalam hati

Di rumah ku menyungkur
menghiba-hiba memanjatkan doa
seperti kemarin dan hari lalu
meminta tak putus-putus

apakah aku seperti pengemis papa?
akankah Tuhan memasang wajah datar dan cepat berlalu?(*)

Tidak ada komentar: