sepenggal sore nan muram
hujan berkejaran di wajah tenda
segelas teh panas,
seiris tahu di piring yang nyaris tandas,
dan lamunan berkelebatan
angin menebar gigil
liuk api kompor menyapa nyanyian hujan
:di sinilah aku
sendiri memeluk sepi
erat memagut hampa
penuh ragu
menyambut esok bersaput tanya(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar