08 April 2009

Fragmen: Cinta Melihat Hakikat

cinta akhirnya membuatmu jadi pemenang. melumerkan kekesalan dan rasa jengkel yang dulu pernah mebuncah. kau merasa serba ada. di dirimu ada segala kemampuan untuk menjadi paripurna: kecakapan, kemauan dan kecepatan belajar, ketelatenan. bukankah itu rumus menunju sukses?

tapi kau sempat kecewa, karena cinta. kau lihat sahabatmu yang mengesalkan: malas, tak berkemampuan, miskin. tapi ia akhirnya yang terpilih. oleh ia yang jadi rebutan, bunga komplek rebutan semua kumbang. alasannya kau bisa menduga: karena ia lebih tampan.

ah, itu yang membuatmu kecewa. dunia pada akhirnya diukur fisik. semua kedalaman jiwa itu diabaikan total.

tapi kau juga sempat meraba dada. jangan-jangan salah menarik simpul. sahabatmu tetpilih mungkin karena ia ditemukan cinta. lalu kau pun memilih tenggelam. dalam kesibukan-kesibukan tak bertepi. semua kau coba, kau susuri
segala kerja, segala peluang.

hingga kau temukan tempatmu. dan anak majikanmu yang semula acuh
akhirnya melihat kualitas kedalamanmu. ia tak peduli pada rupamu
lalu kalian pun melangkah bahagia.

dan kau berkali meminta maaf pada Yang Atas. kau kini bisa menyimpulkan: cinta akan melihat hakikat(*)

Tidak ada komentar: