: mia bustam
hampir asar
matahari menghilang
tenggelam lebih cepat
dunia gelap
tanpa percik cahaya terangi
ayunan kaki
akhir? inikah akhir?
ah, pasti tidak
lihatlah kaki terus melangkah
teguh dan kukuh
perlahan singkirkan risau
secabik demi secabik
perpisahan jadi ujung
tapi juga awal baru
dulu hanya bayangan
membunuhi hasrat pribadi
demi pengabdian dan keharmonisan
kini melangkah bebas mencari cahaya
menjadi diri sendiri
sepi dan pilu itu
masih kerap melambai-lambai
menjadi bumbu
temani hari hari
lebih berwarna-warni(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar