: buat ss
ia macan yang garang
sekali terusik aumannya membahana
tak putus-putus
sangat pendendam ia
aneh bahwa penyair jadi pilihannya
bukankah jalan itu mengutamakan kehalusan hati?
ia memilih meminggir
atau dipinggirkan keadaan, entahlah
lalu menatap semua yang di pusat
sebagai musuh: harus diusik, harus dicabik
baginya hanya ada dua kubu
dirinya dan mereka
yang memilih menyebrang
siap dirajam katanya yang bercabe
ada yang keder
lalu memilih lari
tapi banyak yang tertawa
sambil geleng kepala: heran atau lucu oleh tingkahnya
ah, ia kau sungguh seniman yang berbeda(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar