14 April 2009

Sajak Pelacur

akulah hamparan gersang tak berkesudahan
selalu tandus, mimpikan embun
oaseku mejelmu madu
persinggahan siapa saja

para lebah pengelana berbaris
setiap hari: bergantin menunggu giliran
mereka reguki inci demi inci tubuh ini
mereka sesapi halai demi helai kemudaan ini

semua leluasa
datang dengan serangai nafsu
lalu pergi dengan wajah kuyup

akulah padang gurun itu
kian hari, kian kehilangan semak harapan(*)

Tidak ada komentar: