21 November 2008

Ayo Pulang, Nak!

Ketika kalian pergi, semuanya terasa berbeda.Seminggu terasa begitu lama. Kami memang bebas tapi tak ubahnya kebebasan hampa. Tak tahu pasti apa yang dilakukan.Rumah juga sepi: menggiriskan hati.

Bila kumangkel pada bunda kalian, biasanya kalian yang jadi jembatan. Mencarikan susana menjadi juru damai.Kini kalian tak ada, ketagangan terasa lebih pekat.

Saat kalian di sekitar, aku sering kali tak bisa istirahat.Pikiran semuanya tersedot.Saat-saat tenang yang hanya sekilas ketika kalian tidur, terasa sanga bermakna.Kini ketika kalian tak ada, mengapa saat senggang yang melimpah justru jadi siksaan.

Ah, dede, kaka, ayo pulang. Ayah kangen.(*)

Tidak ada komentar: