17 November 2008

Maniak Yang Berubah

Rasanya jadi aneh. Dulu aku dicap maniak film. Kini tiap kali menonton aku harus memaksakan diri untuk tidak mempercepat laju pemutar cakram atau tidak memutus tontonan di tengah jalan.

Ada apa? Faktor teknis mungkin jadi penyumbang. Kualitas dvd yang kulihat kerap tak memenuhi standar, terutama gambar dan teksnya, sering kali Jauh dari memuaskan. Hal itu kerap membuat sebal dan membunuh kenikmatan.

Faktor usia juga mungkin berpengaruh. Kini sudah semakin sepuh. Makin banyak film yang sudah ditonton. Bila hanya datar tanpa inovasi maka kerap kali aku sudah bisa menduga plot dan likaliku ceritanya. Begitu 15 tak ada hal baru, tangan pun gatal untuk mempercepat putaran film.

Harapan juga bisa jadi penyebab. Aku kini lebih kerap jadi penonton yang penuntut. Mengharapkan kepahlawanan, kelucuan, kebesaran hati, keindahan cinta, keunikan, atau kecerdikan. Bila hal itu tak ditemukan, maka hasrat menuntaskan tontonan pun akan langsung menguap.

Sudah sering kecewa, tapi selalu saja aku terdorong untuk membeli film baru. Menontonnya, lalu kembali tak puas. Huh...(*)

Tidak ada komentar: