16 November 2008

Kubangan Amarah

Aku akhirnya menemukan jawabannya. Sebelumnya kerap kali aku terheran-heran melihat perilaku dua putri kembarku yang sangat pemarah. Begitu keinginannya tak dituruti langsung saja mereka menunjukan aksi yang membelalakan: memukul, melempar barang, bergulingan di lantai.

Kini aku tahu jawabnnya. Soalnya hari ini amarahku begitu tersulut hanya karena hal kecil. Setelah itu lama sekali persoalan itu menghantuiku sehingga menyedot daya konsentrasiku dalam bekerja.

Jadi dari situlah rupanya si kembarku mengambil kepribadiannya. Dari sifat pemarah ayah dan bundanya. Padahal anak-anak, semakin yakin aku akan hal ini, hanyalah menampung dan memantulkan kembali sifat-sifat dari kedua orang tuanya. Sedihnya, sifat buruk orang tua terkadang dipantulkan sang anak dengan lebih keras. Ah, mudah-mudahan mereka bisa berubah. (*)

Tidak ada komentar: