18 November 2008

Menjadi Optimistis

Anis Baswedan mungkin akan segera jadi meteor. Dia muda, 39 tahun, dan pintar. Pemikirannya jernih dan visioner.

Pagi ini kumelihatnya di OChannel, di acara bincang 'Pagi Jakarta'. Tak komplit kusaksikan acarnya, tapi begitu kulihat dia tengah mengemukakn hal yang menarik. Soal kesalahan kita yang memilih jadi pesimitis.

Menurutnya, begitu banyak orang pesimitis dalam melihat segala hal di masa ini. Dan itu keliru besar. "Sebelum kemerdekaan, di saat ada sejuta alasan untuk pesimistis, para pendiri bangsa ini justru memilih optimistis," katanya. "Tapi di saat ini, ketiga ada banyak alasan untuk optimistis, justru banyak yang memilih menjadi pesimitis."

Menarik. Juga mengena. Ya, betapa aku pun masuk di dalam sentilannya. Aku adalah raja pengeluh dalam hidup. Aku juga sudah merasa putus asa dengan politik negeri ini. Mungkin benar kata dia. Kita harus berubah dan berani mengubah keadaan yang tak memuaskan. Segalanya bisa dimulai dari lingkungan terkecil. Kita dan keluarga kita.

Ya, mari menjadi lebih optimistis. Menjadi lebih berenergi dalam mencecap hidup. Lebih bersemangat saat mengubah keadaan. Ayo!(*)

Tidak ada komentar: