kau bukan nurhalisa
bidadari bersuara merdu, pujaanku itu
kau hanya menyuka rosa
yang agak mirip dia
setipis itulah jarak kita
hanya sehelai sutra
pada malam yang basah keringat
kita bahkan bisa menyingkirkannya
tapi, di siang nan melelahkan
jarak itu kadang melebar samudra
terlalu jauh tuk dilangkahi
lama sudah berlalu
batinku tak juga jenak
terus bertanya gundah
: kaukah belahan jiwa itu?
dan tanya itu berjawab resah
yang menyelundup ke ulu hati
menggagu malammalam tidurku(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar