18 Februari 2009

Hunting Party

sarajevo,
pada kota dan pinggiran muram
masih tercium aroma itu
anyir darah
maut yang murah
serta duka yang tak bertepi
sesiapa yang tak berdosa telah dikurbankan
karena beda keyakinan

di pegunungan berhutan rimbun
sang pencabut nyawa menemukan sorga baru
sebuah perburuan berbeda: dulu manusia, kini serigala
sentosa ia, dipagari para pemuja

pada bar kusam
serta jalan menanjak berkelok-kelok sepi
ada hati yang gundah sabil
:haruskah kaki menyebrang
melawan segala ketidakpedulian
haruskah mengikut ucap nurani
dan mengundang nestapa untuk badan

tiga wartawan
pilih melawan arus
membalaskan dendam dunia
berburu di hutan
menangkapnya: bukan serigala, tapi sang angkara
lantas membawanya ke ladang pembantian dulu
sebagai persembahan(*)

Tidak ada komentar: