kota ini istimewa
semata karena orang menyebutnya begitu
itulah selalu perasaanku
di sana tak ada apa apa
kenangan pun nyaris pupus tuntas
tertinggal bayang bayang mengabur
wajah dan tempat tempat yang kembali menjadi asing
di pelukan kota itu
siang yang gerah
di isi ceramah yang tak cerdas
malam: hapalan, hapalan, hapalan
atau tersedot sihir layar kaca
seperti di bawah setangkup batok
menjadi katak buta dunia
tanggung, setengah setengah
ilmu tiada, asmara tuna
setelah beranjak
baru tersadar: alangkah banyak yang lepas
menerobos sela jari jari yang gagap mengepal
jogja...
bagiku: hanya senoktah kenangan muram(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar