20 Februari 2009

kenangan yang mengabur

ini kali tak ada cinta yang menyapa
hanya kesiur padi dan lambai jauh daun kelapa
lekuk wajahmu bahkan mulai mengabur
dari pigura hati

ah, sudah berapa lamakah semua
pada pematang hitam
seperti terngiang-ngiang
perpisahanmu dulu
: jaga anak kita, mas!
ada leleh air mata
tapi tiada putus asa
kau pergi dalam ihlas
tinggalkan aku yang tak sepenuhnya siap
melepasmu selamanya

berapa lamakah itu
perkubangan derita itu
malam malam sunyi tanpa kantuk
siang gerah tanpa gairah
pijakan kaki tak lagi teguh
hati pun tak lagi khusu
tanpa hadirmu
semua terlalu menyiksa
memaksaku angkat kaki

dan kini aku kembali
pada sawah, ladang, dan bukit-bukit dulu
tapi kemana bayangmu
kenapa kian samar kurasa
dirampok waktu dan goda dunia

ah maafkan aku, jungjunan
aku sungguh tak ingin beranjak dari cintamu
tapi waktu sungguh tak bisa diajak kerja sama
dan wajah jelita itu begitu menggoda
maafkan...(*)

Tidak ada komentar: