15 Februari 2009

Dari Slumdog Millionaire

tonjokan di ulu hati, setruman di jari kaki
bawamu pulang
ke tepian kumuh gangga
nikmati belai lembut, tawa teduh ibu
yang berakhir cepat
direnggut angkara berdalih iman

gebrakan meja, senyum nan mengancam
antarmu menjemput kenangan
melaju pesat: gunung sampah, perempatan riuh, atap gerbong kereta,
taj mahal, dapur resto pengap, kantor nan riuh
hidupmu beranjak, hatimu tidak
terus melapalkan asma
latika, latika, latika
ia cinta pertama yang tersandera keremangan

sorot kamera, mata semesta
pedihmu dulu bawa peruntungan: rentetan kebetulan
teguhmu menjadi simpul
kentalkan kembali ikatan darah dibeku amarah
pulangkan kekasihmu
ke stasiun itu
tempatmu setia menunggu(*)

Tidak ada komentar: