terlalu memanggul ego
aku ini
selalu ingin sesuai rencana dan hasrat sendiri
jarang menimbang: ibunya juga sama berhaknya
ah, tapi dia darahku, dagingku
salahkah aku bila ingin yang terbaik
buat keduanya
si kembarku?
tadi sore mereka pergi
entah kemana, tak bilang bilang
aku meradang
merasa diinjak bak sandal
: tak ada harganya kah aku sebagai ayah?
sebenarnya,
ada juga sadar itu
menyelinapi hati bila sendiri
pada akhirnya mereka akan memilih jalan sendiri
dan akan melawan bila terus ditekan
tapi ah, tak bisa aku
marah itu jarang bisa dicegah
selalu membuncah
kala segala tak sesuai hasrat
emosi menggila, bertahan lama
sungguh, ini tak sehat(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar