17 Februari 2009

Terpesona Gajah Mada

Serial Gajah Mada (Langir Kresna Hariadi) membuatku terpesona. Buku laris itu tampaknya telah menyemai benih baru: kelahiran novel sejenis.

Ada Diah Pitaloka yang justru bertalian dengan Gajah Mada. H Aksan mampu menghadirkan teks yang lumayan mempesona, meski tak semulus dan bikin penasaran seperti gajah mada. Mungkin karena yang dia tulis adalah cerita yang endingnya sudah jadi pengetahuan umum.

Langit justru mampu merekonstruksi atau mungkin memanfaatkan fakta besar sejarah menjadi konplik2 detail yang menawan. Cerdik dan dipenuhi kebaruan (jelas tak sepenuhnya sesuai sejarah).

Baru-baru ini menikmati dua buku baru: Raden Banyak Sumba (Saini KM) dan Pelangi di atas Glagahwangi (S Tidjab). Sayang aku lantas kecewa. Keduanya tak sepadan dengan Gajah Mada: lamban, bertele-tele, dan kurang piawai membangun penokohan, konflik dan klimaks. Kita pun tak mampu di buat terpaku mencermati paragraf demi paragraf.(*)

Tidak ada komentar: