kalianlah rembulan dan mentari yang terus terangi hatiku an jadikanku sempurna: di pagi yang hangat saat kalian merengek rengek minta dimanja, pada siang yang riang kalian menarik-narik minta permainan peran itu terus diulang ulang, saat sore ketika begitu banyak yang kalian mau, atau kala malam saat bangunmu berhias tangis dan pipis.
kalian mulai mewujud watak yang mencemaskan: berlomba membesarkan ego, berkeras tak mau dibujuk bujuk, atau terus ucapkan kata kata buruk. Tapi aku tetap sayang kalian sepenuh penuhnya. dan akan tetap begitu bahkan bila kalian menjadi lebih buruk lagi.
aku kerap ingin menjelma payung, atau rumah, yang selalu lindungi kalian dari panas dingin dan terpaan segala buruk. aku bahkan tak peduli disebut terlalu protektif. aku siap menjadi buruk dan dicela sesiapa asal yakin telah memberi kebaikan utama buat kalian.
aku tak sempurna dan tak mampu memberi yang sempurna. kadang bahkan gundah bersimaharaja manakala kulukis masa depan kita di dalam angan. tapi aku akan selalu berusaha sebisa bisa. dan gulana itu justru akan memahatku menjadi karang yang kian teguh menghadapi terpa gelombang yang tak sudah sudah.
aku hanyalah seorang ayah yang tak tahu apa jadinya tanpa kalian.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar