ingin kutaklukkan puisi
merebut makna yang tersamar samar
memahami maksud yang berkabutkan
keindahan
ingin kugagahi sajak
lalu memaksanya tinggal di kepala
sebelum mengalirkannya lewat jemari
kata per kata
setiap hari: tanpa henti, tanpa mati
selalu menawan hati
tapi ia sungguh liar
berontak, ingin selalu merdeka
ku hanya bisa menerka nerka
arti dan rasanya
menyuruhnya tinggal di kepala
terlebih sulit lagi
mengalirkannya lewat jemari
muskil sungguh
tergagap gagap: kata pun kehilangan jiwa
kadang terlalu terang, tanpa aura indah
kerap terlalu lurus, tiada kelok kejutan
tapi tetap
harap tak mau sudah
terus bermimpi indah(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar