04 Maret 2009

Puisiku

banyak seperti bocah
menulis puisi seperti sedang berlajar mengeja
lurus, transfaran, tiada keindahan
hari ini akupun terkaget:
puisi seperti itu menjelma jadi buku
nama besar memang lebih sakti dari kualitas

banyak yang menulisnya seperti kabut
menyajikan misteri dari awal ke akhir
kalimat tak bertautan
kata kata menjanjikan kedalaman
amboi, banyak nian yang begini
penyair penyair besar dan baru mulai
mereka mungkin sudah mengerti
puisi yang sejati

aku memilih yang ditengah
sajak sajak bermakna terang, tapi indah
ada kelokan, banyak kejutan
tapi tak melupa yang termutlak:
gagasan harus terbaca jelas
perasaan harus segera tertular deras(*)

Tidak ada komentar: