dan aku menjadi peri. tongkat di tangan sungguh ajaib. menyebarkan mantra, mengubah segala. tapi ia tak kuasa mengusir gundah dalam hatiku.
aku lantas menjadi elang. perkasa meraja angkasa. sekali tatap semua tercekam. tunduk patuh. tapi tetap saja, ku tak bisa mengusir sepi nan kian mencengkram. kau tak lagi serupa impian.
aku pun menjadi air. luas, tenang: menerima segala dengan lapang. menjadi tempat mengadu, pelepas beban yang menindih bahu. ah, tapi tetap tak cukup lapang untuk menerima kenyataann: aku kian pasti akan kehilanganmu.
aku akhirnya menjadi aku. termangu diamuk bandang sesak: gundah, kecewa, sesal. lalu segala menjadi sunyi, dingin, dan mati. sangat mati.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar