22 Maret 2009

Akulah Itu

mungkin akulah dinding
batu menjulang di lembah luas
selalu memeluk sunyi
kecuali ada suara suara
datang mengetuk
maka kugaungkan dengan serba lebih

mungkin aku adalah gong
terdiam di sudut
atau termangu mangu menjadi penonton
saat ditabuh
barulah gema itu
mengatasi segala

mungkin akulah muka danau itu
tenang dalam keruh atau biru
baru bergelombang
saat diusik lemparan-ceburan

mungkin aku semua itu
dan harus lebih seksama
menyerap segala
lalu menirukannya sebisa bisa(*)

Tidak ada komentar: