bertujuh diayun kantuk
melaju pesat membelah jalan sempit bekasi
berliuk-liuk terantuk-antuk
lalu tol dan obrolan
kian deras berpindah, bolak-balik
tentang kerja yang tak menekan
rumah yang didambakan
atau segala omong kosong lain
hujan pun turun deras
dengan matahari masih menyengat
"ada perawan hamil," kata kawan
"emang masih ada bunda maria," sergah teman wanita
lalu cerita beralih pada ruang ruang
jakarta yang harus disiasati
terlupa sudah
kawan yang baru ditinggalkan
hatinya gulana
ditinggal ibu yang sepuh(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar