02 Maret 2009

Puisi Yang Hilang

terseret aku, makin dalam
ke danau kesunyian
tarian jemari merangkai kata kata
menjelma selokan, kanal, samudra: banjir informasi
setiap hari menyerbu serupa bah
membuat semua tergagap, hilang napas
baca, baca, baca
betulkan mereka membutuhkannya?
adakah yang menemukan sajakku yang tersesat?
tak ada jawaba, hanya gundah
mengantar jariku terus menari
memperhebat bandang
yang kian menghanyutkan segala
pikiranku(*)

Tidak ada komentar: