Sebut saja pertanyaan, atau boleh dianggap protes. karna di berbagai arena selalu saja ada orang2 begitu cemelang. meraih puncak dengan energi sekedarnya. yang lain, meski jungkir balik, bahkan dekat pun tidak. bagaimana bisa? apa yang membuatnya?
sepak bola banyak memilikinya. seniman-seniman tulen dengan bola di darahnya. setiap gerakan, setiap operan, setiap tujuan selalu saja berujung tepukan dan decakan kagum.
dunia ilmu tak berbeda. ada einstein yang brilian. banyak penemu yang ajaib. berlimpah pemikir yang luar biasa.
dunia sastra juga sama. angkatan lama dan baru selalu menghadirkan bakat menojol: para perangkai kata indah berbobot kehidupan. ia sepertinya tak perlu banyak membaca atau berusaha. hanya menuliskan ilham lalu jadilan sumber kekaguman.
bagaimana bisa? apa yang membuat mereka?
lalu tanya soal adil dan tidak muncul. ah jadi teringat petuah agama yang dikutip sang raja dangdut kita: kaya dan miskin dicipta Tuhan agar saling melengkapi.
tapi mengapa, oh mengapa, seseorang dipilih jadi kaya dan yang lain tidak. mengapa seseorang dipilih menjadi gudang bakat dan yang lain menjadi sosok berotak kosong?
aku penasaran, sungguh2 penasaran. karena miskin, tak berbobot, dan berotak kosong justru menajdi aku.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar