akulah pengelana yang tak lelah menjengkali-mendepai jalanan berdebu bermandi asap kenalpot di pagi dan sore hari saat sejuk dan suntuk terus mengharu biru dan lidah kelu kehabisan kata untuk mengusir bayangan indah yang terus melintas-lintas
kaulah itu yang melenggang menggoda melambai mengundang dari jauh meniup-niupkan rindu pada hati yang terus diguris resah oleh beribu masalah yang tak juga terusir basah hujan dan lantunan ayat ayat tuhan
kaulah itu keindahan kedamaian yang sentosa selalu lekat dalam ingatana mengikuti kemana ku pergi memeluk erat rasa menimbulkan syak wasangka tentang hidupku kini bila tetap menancapkan kaki di tanahmu yang tak subur juga
bayangan yang berpedaran kadang indah kadang tidak tapi tetap menyimpan seribu misteri yang selalu menghadirkan gelisah: bila aku tetap di pelukanmu akankah lebih sentosa?(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar